MEDAN | TRANSPUBLIK.co.id – Keberadaan geng motor dan begal serta kejahatan lainnya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) khususnya di Daerah Kota Medan, Belawan dan Binjai saat ini semakin merajalela dan semakin meresahkan masyarakat. Bahkan para geng motor dan begal selain merampas harta benda, mereka tidak segan-segan melukai bahkan membunuh para korbannya, sehingga membuat ketidak nyamanan masyarakat melaksanakan aktivitas terkhusus di malam hari.
Beberapa pemberitaan informasi di media dan media sosial, korban kejahatan geng motor, begal dan kejahatan lainnya di tahun 2023 telah banyak makan korban seperti, korban begal anak Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), korban begal Mahasiswi terjadi di Jalan Juanda dan baru-baru ini terjadi korban begal pengendara gojek online.
Terkait masalah tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, Artha Berliana Samosir mendesak Kapolda Sumatera Utara yang baru supaya serius menangani dan menindak para geng motor, begal dan kejahatan lainnya yang sudah membuat resah warga di Provinsi Sumatera Utara.
“Kepada Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) yang baru yakni Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi di harapkan berani dan teguh pendirian untuk memberantas para begal dan geng motor di Provinsi Sumatera Utara dengan tindak tegas dan serius bertindak,” tegas Artha Berliana Samosir kepada wartawan, pada Rabu (12/07/2023) di Medan menanggapi kebrutalan begal dan geng motor yang semakin hari makin meresahkan di Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Frkasi Partai PDI Perjuangan, Artha Berliana Samosir sangat prihatin dengan keberadaan begal dan geng motor di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terkhusus di Kota Medan, Belawan dan Binjai, karena tindakannya semakin brutal dan sadis, sehingga perlu kekompakan seluruh elemen masyarakat dengan Aparat Penegak Hukum (APH) mengatasi keganasan para geng motor dan begal.
“Kita percaya, jika masyarakat bekerja-sama atau membantu aparat kepolisian di Provinsi Sumatera Utara khususnya Kota Medan, gerombolan begal dan geng motor yang sadis dan brutal akan cepat teratasi,” ucap Artha Berliana Samosir.
Tetapi, Anggota Dewan Dapil Provinsi Sumatera Utara 1 ini tetap mengapresiasi langkah tegas aparat gabungan Polda Sumatera Utara yang terus memerangi pelaku kejahatan di Provibsi Sumatera Utara dan di harapkan langkah tegas ini terus berkesinambungan, demi mengantisipasi dan mencegah agar aksi kejahatan tidak berulang lagi.
“Jika di biarkan,keresahan masyarakat akan berdampak dan jadi kendala terhadap pembangunan di Provinsi Sumatera Utara, sebab aktifitas dan kegiatan malam, para pekerja medis, karyawan, pekerja ojek, pedagang atau bisnis malam,merasa terancam nyawanya,” tandas Politisi Partai PDI Perjuangan ini.
Tentu mereka akan merasa takut, sehingga pekerjaan atau kegiatan malam nantinya akan terhenti, selanjutnya berimbas terhadap pembangunan, sebab bagaimana pun, jika mengancam nyawa, menjadi persoalan yang sangat serius.
Menurutnya, para geng motor sebenarnya selalu menunjukkan identitasnya, kelompoknya, benderanya serta wilayahnya, sehingga tidak begitu sulit menumpasnya, sebab gerakan mereka bukan seperti teroris yang sulit terdeteksi.
Artha Berliana Samosir bahkan berharap kepada Kapolda Sumatera Utara yang baru menyampaikan pernyataan kepada publik, bahwa aparat kepolisian menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan dan kegiatannya pada malam hari.
“Keresahan masyarakat ini perlu cepat di antisipasi dalam beberapa hari ke depan. Keberhasilan Polri terkait masalah ini, bisa di lihat juga dari respon dan tanggapan masyarakat. Kita percaya, apa bila Kapolda Sumatera Utara ini fokus terhadap kasus begal dan geng motor ini, tentu akan cepat teratasi,” sebutnya,
Lanjut Artha Berliana Samosir, sebagian kekuatan begal dan geng motor ini juga tidak terlepas dari sudah mapan dan kuatnya para bandar Narkoba, karena mereka di duga ikut masuk sebagai pembinanya di balik layar, di tambah sulitnya mencari lapangan pekerjaan serta kurang peka peran orang tua dalam mengawasi dan mencermati kegiatan putra-putranya.
“Berkaitan dengan itu, ia memberikan solusi pemberantasan begal dan geng motor ini, segera bentuk ‘Tim Forkopimda Ketertiban Umum’ di tiap lingkungan, sehingga pergerakan dini geng motor dan begal lebih cepat terdeteksi,”.
(TP/AW)
Komentar