Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Warga Kampung Lebak Nangka

BOGOR | TRANSPUBLIK.co.id – Sejumlah warga Desa Gunung Geulis, Kampung Lebak Nangka, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan mayat bayi di lokasi perkebunan Kampung Lebak Nangka RT 01, RW 05, Desa Gunung Geulis, Bogor, Rabu (7/9/2022).

Penemuan Mayat Bayi Gegerkan Warga Kampung Lebak Nangka

Bapak Atma (50) yang merupakan saksi mata mengatakan, “saat pertama kali ditemukan dengan melihat kain putih yang pada saat itu mau ke kebun untuk kerja bersihin kebun sirih dan singkong, namun begitu liat kain putih yang sangat mencurigakan langsung panggil teman-temannya, setelah itu langsung laporan ke pak RW, atas temuan kain putih yang mencurigakan. Setelah pak RW Bambang datang kelokasi membenarkan ada kain putih yang mencurigakan, jelang sekitar lima menit langsung laporan ke Bhabinmas yang bertugas di wilayah tersebut,” ujarnya.

“Setelah pihak kepolisian Aiptu Suardi sebagai Bhabinmas lokasi tersebut dan langsung cek TKP dan melihat kain putih itu ternyata emang betul kain yang awalnya mencurigai ternyata, mengeluarkan aroma tak sedap, ternyata di dalamnya ada mayat bayi dan langsung laporan penemuan tersebut ke pihak polres,” ucapnya.

Baca Juga:  Jelang Pergantian Tahun Kapolres Simalungun Bagi Paket Sembako Kepada Anggota PWI yang Merayakan Hari Natal

Atma yang pertama kali menemukan dan sejumlah warga menduga mayat bayi sudah lebih dari satu hari berada di lokasi kebun sirih itu. Warga langsung melaporkan kejadian itu ke pak RW dan langsung ke pihak kepolisian.

“Menurut Sat Reskrim Polres Bogor hingga kini masih belum memberikan keterangan terkait penemuan jasad bayi. Namun, menurutnya bahwa bayi tersebut dilahirkan secara normal dan diperkirakan dua hari setelah melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan mayat bayi tersebut, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi,” pungkasnya.

Baca Juga:  Diduga Ada Permainan Oknum Kepala Desa Pangombusan Tidak Dapat Menunjukkan Objek Perkara Tanah

(TP/Merry Meliani)

Komentar