OJK:  Stabilitas Sistem Keuangan Tumbuh Positif

PARAPAT | TRANSPUBLIK.co.id –  Secara umum, stabilitas sistem keuangan nasional posisi April 2022 sudah memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif.

Berdasarkan pemantauan per April 2022, kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Utara yang terdiri dari 110 entitas Perbankan, 84 entitas Pasar Modal, dan 188 entitas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih dalam kondisi yang stabil dan perlahan kembali bertumbuh.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Yusup Ansori mengatakan hal itu pada acara Media Gathering Kantor OJK Regional 5 Sumbagut bertajuk “Penguatan Inklusi Keuangan dan Waspada Investasi Ilegal di Sumatera Utara” di Hotel Niagara, Parapat Jumat (17/6/2022). Media Gathering itu berlangsung dua hari (16-17 Juni 2022).

Hingga April 2022, total aset bank umum secara nasional dapat bertumbuh sebesar 10,79 persen secara yoy. Sementara untuk total penyaluran kredit dan penghimpunan DPK bertumbuh masing-masing 8,89 persen yoy dan 10,11 persen yoy, dengan rasio LDR sebesar 80,64 persen.

Baca Juga:  Dukung Pemerintah  Atasi Backlog, Bank BTN  Gelar Indonesia  Property  Expo

Pertumbuhan tersebut disertai dengan profil risiko yang baik dengan rasio NPL gross 2,97 persen,” katanya.

Di Industri Keuangan Non Bank, lembaga pembiayaan terpantau dapat menyalurkan pinjaman dengan pertumbuhan positif. Terlihat pada Perusahaan Pembiayaan yang per April 2022 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp16,83 triliun dengan pertumbuhan 8,20 persen yoy.

Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan terlihat pada Perusahaan Modal Ventura yang bertumbuh 188,94 persen yoy menjadi Rp250,87 miliar. Pertumbuhan ini seiring dengan bergantinya kepemilikan dan nama PT Sumut Ventura menjadi LOLC Ventura pada November 2021, yang menyebabkan ekspansi sebaran kantor cabang, sehingga berjumlah 34 dari yang sebelumnya 7 pada Desember 2020.

Pergadaian Swasta terpantau menyalurkan pinjaman sebesar Rp30,58 miliar, dengan pertumbuhan 6,00 persen yoy. Saat ini, terdapat 13 gadai swasta yang terdaftar dan berizin di OJK, bertambah dibanding tahun sebelumnya. Sampai saat ini, kami kerap berupaya dalam menggandeng dan memberikan konsultasi kepada gadai swasta terkait proses pendaftaran dan perizinan dari OJK.

Baca Juga:  15 Perusahaan Pemenang Lelang 65 Titik  E-Parking Tandatangani Kontrak Kerjasama Dengan Dishub

Yusup Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang terdiri dari 1 LKM di Kota Gunungsitoli dan 1 Bank Wakaf Mikro di Kabupaten Deliserdang juga memperlihatkan perkembangan yang potensial dengan pertumbuhan pembiayaan 29,04 persen yoy dengan total pembiayaan Rp4,18 miliar.

“Fokus pembiayaan dari LKM itu sendiri adalah membantu masyarakat miskin produktif, sehingga secara nominal terlihat relatif kecil dibanding lembaga pembiayaan berbentuk perusahaan,” ungkapnya.

Di sisi platform digital, industri start-up Fintech Lending atau lebih dikenal dengan nama pinjaman online masih berkembang dan konsisten bertumbuh. Terpantau total akumulasi penyaluran pinjaman Fintech di Sumatera Utara tercapai sebesar Rp8,97 triliun, bertumbuh 109,94 persen yoy.

Baca Juga:  PLTA Batu Gajah Perkuat Sistem Kelistrikan PLN di Kabupaten Langkat

Antusiasme masyarakat Sumatera Utara terhadap eksistensi industri Fintech ini juga tetap terjaga. Tercermin dari pertumbuhan akumulasi rekening lender atau pemberi pinjaman di Sumut bertumbuh 35,16 persen yoy dan akumulasi rekening borrower atau peminjam bertumbuh 42,18 persen yoy.

Ia menambahkan sektor asuransi memperlihatkan kinerja yang masih terjaga dari segi rasio premi dibanding klaim. Per triwulan I tahun 2022, Asuransi Jiwa

Ia menambahkan sektor asuransi memperlihatkan kinerja yang masih terjaga dari segi rasio premi dibanding klaim. Per triwulan I tahun 2022, Asuransi Jiwa mencatatkan kontraksi penghimpunan premi sebesar -5,86 persen.  Namun diimbangi dengan kontraksi persetujuan klaim sebesar -12,46 persen yoy.

“Hal ini membuat rasio premi banding klaim tetap terjaga di 123,61 persen bahkan meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.

Sementara Asuransi Umum masih menunjukkan peningkatan yang signifikan dari penghimpunan premi sebesar 31,51 persen yoy.  (TP/tra)

 

Komentar