LaNyalla Meminta Pemerintah Libatkan Pengusaha Saat Bahas Regulasi

DPD RI, Politik54 Dilihat

SURABAYA – Kementerian maupun lembaga dalam membuat regulasi terkadang tak melibatkan pengusaha dalam perumusannya. Dan hal inilah yang dikeluhkan oleh para pengusaha yang tergabung di KADIN Jawa Timur kepada AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Anggota DPD RI dapil Jawa Timur saat reses, Kamis (7/11/2024).

Olah karena itu, LaNyalla meminta kementerian atau lembaga mengajak pengusaha dan stakeholder lain duduk bersama dalam membahas sebuah regulasi.

Baca Juga:  Kantor Imigrasi Kelas 2 Belawan Didatangi oleh Komisi I DPRD Medan

Menurutnya, sebuah regulasi membutuhkan kajian dan riset. Sehingga perlu mendengar masukan dan mengetahui semua hal dari berbagai pihak yang terkait.

Ketua DPD RI ke-5 itu mencontohkan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) sebagai aturan pelaksana dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024 tentang Kesehatan. Aturan tersebut dikhawatirkan mempengaruhi keberlangsungan industri hasil tembakau (IHT) dalam negeri, terutama di Jawa Timur.

Baca Juga:  Harry Marbun Terpilih Kembali Ketua Golkar DPD Humbang Hasundutan Disaat Golkar Diisukan Pada Petahana

Di dalamnya terdapat beberapa poin seperti penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek hingga zonasi larangan penjualan rokok di samping lembaga pendidikan atau sekolah.

“Jawa Timur sebagai penghasil tembakau terbesar nasional. Yakni dengan kontribusi sebesar 51,16 persen dari total produksi secara nasional sebesar 265.701 ton tentu saja terdampak aturan tersebut,” ujar dia lagi.

Harapan LaNyalla, Kementerian Kesehatan berkomunikasi dengan pelaku usaha supaya keberlangsungan industri tembakau tidak terpengaruh secara signifikan. Apalagi hal itu berkaitan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang ditargetkan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Juga:  Ketua DPRD Medan Minta Dishub Segera Merespon Soal LPJU di Pemukiman

“Tentu target pertumbuhan ekonomi ini akan sulit tercapai jika pelaku usaha justru mendapat batasan dari regulasi. Makanya perlu dicari jalan tengah, supaya warga masyarakat sehat, namun industri hasil tembakau juga tumbuh,” tegasnya.(*)

Komentar