PAKPAK BHARAT | TRANSPUBLIK.co.id – Respon cepat Personil Polres Pakpak Bharat mendatangi tempat kejadian (TKP) setelah mendapat informasi adanya Penemuan mayat bertempat di di dusun 1 desa Lae langge Namuseng kec STTU JULU kab Pakpak Bharat, Jumat (24/11/2023) pukul, 13.30 WIB.
Setelah mendapat informasi, Kasat Reskrim Polres Pakpak Bharat AKP Saut Rapolo SH bersama Camat STTU JULU Ucok Benget Berutu, Kepala Desa Silima Kuta Saktimon Berutu, PJ.Kepala desa Lae Langge Namuseng, Bhabinkamtibmas Polsek Salak Aipda Supriadi, Babinsa koramil 07 Salak Serda J.Manik dan Tim inafis polres pakpak Bharat Bripka Markus Gurning.
Kasat Reskrim “mengambil keterangan dari masyarakat atas nama Raun Tumangger mengatakan saat kembali dari ladang dan melintas dari TKP dan mencium bau busuk yang sangat menyengat dan di cari tau dari mana sumber bau tersebut dan ternyata ada mayat manusia yang sudah hancur dan busuk yang tidak dikenali dan saudara Raun Tumangger langsung balik kerumah mendatangi pemilik ladang tersebut untuk memberitahukan kejadian yang di lihatnya, pemilik ladang atas nama Lasmaida mengajak warga yg lain dan kepala dusun 1 lae langge namuseng untuk mengecek kebenarannya.
Selanjutnya PJ. Kepala desa lae langge nelpon kepala desa silima kuta untuk memastikan bahwa ada warga desa silima kuta yang hilang Pada Hari Rabu tanggal 1 November 2023 sekira pukul 08.00 wib. Pergi dari rumah inisial HB ,85 tahun, warga desa Silima Kuta kec STTU JULU. Menuju Pekan onan Singgabur desa Silima kuta dan duduk dipekan onan singgabur selanjutnya kepala desa mengajak anak kandungnya untuk memastikan ciri ciri dari mayat tersebut dan keluarga meyakinkan bahwa ada terdapat baju bekas yg terletak berdekatan dari jarak mayat tersebut bahwa baju yang dimaksud adalah baju org tuanya HB warga desa silima kuta kec STTU JULU yang hilang sudah hampir sebulan.” Ujar Kasat
Selanjutnya Tim inafis Polres pakpak Bharat yang dipimpin oleh kasat reskrim polres pakpak bharat langsung turun cek TKP, Unit Pidum Polres pakpak Bharat menanyakan kepada keluarga korban untuk dilakukan visum dan keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan unit pidum membuat surat pernyataan bahwa keluarga menolak untuk dilakukan visum dan meminta untuk keluarganya tersebut segera diangkat dan dikebumikan. (Rby)
Komentar