Kapten CPM Sayana: Cegah Stunting untuk Masa Depan Anak agar Lebih Baik

SRAGEN | TRANSPUBLIK.co.id – Kapten Cpm Sayana Komandan Koramil 06/Gondang Kodim 0725/Sragen beserta Muspika Kecamatan Gondang dalam melaksanakan Komsos dalam rangka penanganan Stunting untuk Desa Kaliwedi Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jum’at (22/7/2022).

Menurut Kapten CPM Sayana, Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Singkatnya stunting adalah pendek namun pendek belum tentu stunting.

Baca Juga:  Terduga Pemuda Pencuri Sarang Burung Walet Diamankan Polres Rokan Hilir

Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

Baca Juga:  Ini kata Kapolda Kalsel Saat Gelar Bakti Kesehatan Donor Darah

Kapten Sayana mengungkapkan, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS tahun 2006. (Agus Kemplu)

Baca Juga:  Fun Bike Diikuti oleh Ratusan Peserta dalam Meriahkan HUT Rohil ke-23

(TP/Ad)

Komentar