Masyarakat Kota Pematang Siantar Mengeluh Dengan Merebaknya Wabah Virus Corona (Covid-19)

News, Sumut, Umum3 Dilihat

PEMATANG SIANTAR | TRANSPUBLIK.co.id — Semakin merebaknya wabah virus corona di seluruh penjuru dunia tanpa terkecuali Indonesia, membuat masyarakat kecil mengeluh dengan penghasilan mereka sehari hari.

Salah satu pedagang di jalan merdeka saat bercerita kepada awak media, mengatakan, ” Bahwa selama adanya virus corona ini, penghasilan mereka jauh berkurang lah, saat ini kami berjualan untuk mendapatkan keutungan 50 ribu aja sudah payah kali,” ujar br Sihombing 57 tahun kepada awak media pada Sabtu (28/3/2020) malam.

Baca Juga:  Keuntungan Penjualan Buku 'Aku Bukan Politikus' Milik Ratna Sarumpaet Didonasi ke KSJ

Sama hal nya yang dialami seorang juru parkir di salah satu rumah sakit vita insani, sebut saja anto 51 tahun warga simpang asilum yang sudah bekerja kurang lebih 15 tahun sebagai juru parkir (jukir) dijalan merdeka depan rumah sakit vita insani.

“Menurut Anto, saat ini untuk memenuhi setoran aja gak dapat, gimana lagi kita cerita gaji/penghasilan,” ujar Anto.

Baca Juga:  Polsek Rimba Melintang Polres Rohil Amankan Penyaluran BST ke 338 KK Masyarakat Penerima

Selama ada virus corona ini memang terasa sepi lah, dan hal ini bukan saya aja yang mengalami, para pedagang juga kena dampak dari merebak nya virus corona ini.

“Kalau harapan kami secepatnya lah wabah corona ini berakhir, agar bisa menormalkan pendapatan harian kami, karena saat ini masyarakat pun dilarang untuk keluar rumah, pedagang juga disuruh tutup, jadi dari mana kami mau mendapatkan uang kalau pengunjung gak ada,” ujar Anto.

Baca Juga:  Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY Melaksanakan Anjangsana di Dusun Kodamara Negeri Rohomoni

Dan kalau bisa Pemerintah memperhatikan masyarakat kecil ini lah sambil mengakhiri perbincangan nya kepada awak media.

Dan dari pantauan awak media di lapangan memang saat ini terasa sepi di kota dan setiap sudut kota Pematang Siantar, karena kebijakan pemerintah semua kegiatan di luar rumah harus dihentikan.

(TP/Anto BB)

Komentar