TransPublik.co.id, Medan – Seorang siswa inisial GL (18) jadi korban persekusi dan bully di tempat siswa tersebut mengecap pendidikan di SMAN 21 Medan, Jl. Kramat Indah, Selambo Ujung 8, Medan.
Hal tersebut disampaikan oleh ibu korban, E Br Sihombing kepada awak media.
“Anak saya takut masuk sekolah karena sering diejek, bahkan pernah juga dipukuli dulu pada bulan April 2019, tapi kami didamaikan oleh pihak sekolah,” ujar ibu tersebut.
Baca juga: Pk KNPI Medan Perjuangan Menggelar Musyawarah di Aula Kantor Camat Medan Perjuangan
Sang ibu mengaku bahwa putranya acap kali menjadi korban ejekan para teman satu sekolahnya, sehingga membuat GL jarang masuk sekolah. Bahkan, pihak sekolah tidak mampu menyelesaikan permasalahan aksi bully tersebut.
“Saya sering dipanggil ke sekolah karena masalah anak saya absen. Saya tanyain anak saya mengapa sering absen. Lalu dia katakan karena sering diejek bahkan rekan rekannya ada yang nekat memukul jika tidak mau disuruh,” tutur ibu GL.
Lebih lanjut kata Ibu GL, berharap agar kepolisian turut campur menjadi mediator atas permasalahan ini.
“Saya mohon kepada pihak kepolisian agar ikut menjadi mediator atas masalah yang menimpa anak saya. Saya harus bisa menjamin bahwa anak saya aman sekolah disana,” tutup ibu Sihombing.
Pihak sekolah saat dikonfirmasi tidak dapat dihubungi dan sang kepala sekolah Sunariyo, tidak berada ditempat. (TP/Red)
Komentar